Jumat, 22 Januari 2016

Situs Purbakala(Lampung Timur)

0


     Situs kepurbakalaan Pugungraharjo secara administratif berlokasi di desa Pugungraharjo, kecamatan Jabung, kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung,  serta berada pada ketinggian 80 m dari permukaan laut. Situs Pugungraharjo ditemukan pada tahun 1957 oleh penduduk setempat yang terdiri atas warga transmigran sewaktu penebangan hutan. Beberapa penebang hutan, yakni Barno Raharjo, Sardi, Karjo dan Sawal melaporkan hasil penemuan tersebut kepada Dinas Purbakala. Salah satu dari temuan awal tersebut adalah sebuah arca yang dikenal sebagai arca yang bercirikan masa klasik dan berlanggam Budhis.


Sebenarnya, pengungkapan tradisi megalitik di Sumatera telah banyak dilakukan para pakar jauh sebelum Indonesia merdeka, antara lain Tombrink, Steinmetz, Ullman, Schnitger, Van der Hoop, dan Funke. Namun Pugungraharjo yang ditemukan oleh para transmigran ini, tidak dikenal oleh para peneliti tersebut.


Selang beberapa tahun sejak ditemukan, tepatnya pada tahun 1968, dilakukanlah penelitian awal oleh Lembaga Purbakala yang dipimpin oleh Drs. Buchori. Pada tahun 1973, Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional bekerjasama dengan Pennsylvania Museum University melakukan pencatatan dan pendokumentasian kepurbakalaan Pugungraharjo yang hasilnya dituangkan dalam Laporan Penelitian Sumatera. Penelitian terus berlanjut dan pada tahun 1980 dilakukan ekskavasi, yang menghasilkan kesimpulan bahwa kompleks megalitik Pugungraharjo memiliki luas sekitar 25 ha.


Pada tahun 1977/1978 hingga tahun 1983/1984 dilakukan pemugaran di situs Pugungraharjo oleh Direktorat Jenderal Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala melalui Proyek Pembinaan dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Lampung.


Ditinjau dari sisi kronologi, artefak, maupun fiturnya, situs Taman Purbakala Pugungraharjo sangatlah unik, menarik, dan variatif. Tinggalan di situs ini secara kronologi begitu lengkap, mulai dari masa prasejarah, klasik (Hindu – Budha), hingga masa Islam. Artefak yang ditemukan di situs ini antara lain keramik asing dari berbagai dinasti, keramik lokal, manik-manik, dolmen, menhir, pisau, mata tombak, batu berlubang, batu asahan, batu pipisan, kapak batu, batu trap punden, gelang perunggu, dan batu bergores. Fitur yang ditemukan di situs ini antara lain :


Benteng Pugungraharjo

Berupa dua buah gundukan tanah di sebelah barat dan timur. Panjang benteng sebelah barat 300 m, sedangkan sebelah timur 1200 m dengan ketinggian gundukan tanahnya antara 2 – 3,5 m, serta parit dengan kedalaman 3 – 5 m. Bentuk benteng tidak menyudut tetapi melingkar. Di beberapa bagian terdapat jalan yang menghubungkan bagian luar dan dalam benteng, serta di beberapa tempat terdapat beberapa pintu yang diperkirakan sebagai pintu gerbang jalan masuk ke dalam benteng.


Adapun fungsi benteng diperkirakan sebagai tempat perlindungan dari serangan binatang buas maupun serangan suku lainnya. Di dalam benteng terdapat suatu tempat yang disebut kompleks batu mayat yang terdiri dari batu altar, menhir dan sebuah batu bergores di sebidang tanah berbentuk bujur sangkar.


Punden Berundak

Berupa gundukan tanah dan batu yang berundak-undak, terdiri atas punden sebelah barat dan punden sebelah timur. Punden barat meliputi punden I dengan dua undakan, punden II terdiri dari tiga undakan, punden III terdiri atas dua undakan, dan punden IV berupa gundukan tanah setinggi 1 m. Adapun di punden sebelah timur terdapat punden besar dengan tiga undakan dan merupakan punden terbesar yang dikelilingi parit kecil. Secara keseluruhan, hingga saat ini jumlah punden di situs ini sebanyak 13 punden. Sebuah punden di bagian paling timur situs yang berukuran 8 m x 8 m, menurut keterangan penduduk setempat merupakan tempat ditemukannya arca Bodhisatwa yang dikenal sebagai patung Puteri Badariah oleh masyarakat setempat. Arca Bodhisatwa tersebut saat ini disimpan di Museum Situs Pugungraharjo.


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com